detskikut.com

Tanda Tanya Partisipasi Apriyani Rahayu di Olimpiade 2024

Apriyani/Fadia bertanding melawan pasangan Belanda non-unggulan Debora Jille/Cheryl Seinen di babak 32 besar Indonesia Masters 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Apriyani Rahayu. Foto: Andhika Prasetia

Jakarta -

Kondisi Apriyani Rahayu belum pulih 100 persen karena cedera yang dialaminya. Situasi itu turut mengancam keikutsertaannya di Olimpiade Paris Juli mendatang.

Pelatih kepala ganda putri Indonesia Eng Hian menjelaskan Kondisi peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu masih belum pulih 100 persen, sehingga masih terus diobservasi kemampuannya untuk bisa tampil di Olimpiade.

"Untuk evaluasi (setelah Uber Cup) Apri/Fadia belum pulih 100 persen. Jadi masih di tahap observasi terus seberapa kemampuan Apri untuk bisa tampil di Olimpiade," kata Eng Hian kepada pewarta saat dijumpai di Pelatnas PBSI, Cipayung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengkhawatirkan enggak? Ya kembali lagi ke kondisi cederanya Apri, dia mau sejauh apa? Karena kalau memang kondisinya tidak ada perubahan ya pasti mengkhawatirkan."

"Tapi ya kita lihat sampai tanggal 24 Mei inilah. Kan keputusan deadline untuk memasukkan atau perubahan nama di situ," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Apri mengalami cedera betis kanan sejak Asian Games 2023. Ia dan Fadia memutuskan retired di babak 16 nomor perorangan.

Sejak itu, ia melakukan berbagai perawatan untuk menyembuhkan cederanya tersebut. Setelah itu, Apri memang tak sepenuhnya turun maksimal di sejumlah turnamen. Beberapanya dibatalkan, termasuk di Uber Cup 2024, Apriyani tak selalu diturunkan.

"Ya sekarang kembali lagi, kita mau bawa Apri dengan posisi tidak 100 persen atau membawa atlet lain yang notabene memang di bawah Apri/Fadia tetapi kondisinya lebih siap, maksudnya persiapan akan berjalan normal," lanjutnya.

Andai situasi itu terjadi, kata Eng Hian, peluang itu bisa diberikan kepada ganda putri pelapis di bawah Apri/Fadia. Jika menilik ranking Race to Paris, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Putri berada di peringkat ke-18, di bawah Apri/Fadia yang berada di ranking ke-7 kualifikasi.

"Yang masuk qualified kan Febriana/Amalia, yang memang secara ranking masuk," sebut pelatih yang karib disapa Koh Didi ini.

Sementara itu Yuni Kartika, legenda hidup bulutangkis yang juga aktif di bidang Hubungan Masyarakat Tim Ad Hoc Olimpiade, menjelaskan bahwa peringkat kualifikasi hanya menentukan jumlah slot perwakilan per negara sehingga mengganti pemain masih memungkinkan terjadi.

"Karena yang didaftarkan terlebih dahulu by number, tetapi orangnya bisa diganti. Tergantung dari federasi nasionalnya. Nanti saat by name siapa yang didaftarkan," kata Yuni saat dihubungi terpisah.

"Jadi tanggal 10 Mei diumumkan oleh BWF (siapa) yang resmi masuk. Setelah itu dari 10 sampai 24 Mei ditentukan mau tetap (sesuai rangking "race to Olympic) atau mau di replacement atletnya."

"Misalnya pemainnya ada sakit, cedera, atau ada apa kita boleh ganti. Penggantinya, nanti langsung ke BWF karena nanti pengumumannya langsung dari BWF," ujarnya.

"Kalau dulu kasusnya itu yang aku tahu enggak sakit tapi karena dianggap lebih siap. Maria Febe digantikan Linda Wenifanetri," dia mempertegas.

(mcy/krs)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat