detskikut.com

Legenda MU Mau Nangis Lihat Polesan Ten Hag Masih Begini-begini Saja

MANCHESTER, ENGLAND - AUGUST 16: Bruno Fernandes of Manchester United gestures towards Casemiro during the Premier League match between Manchester United FC and Fulham FC at Old Trafford on August 16, 2024 in Manchester, England. (Photo by Michael Regan/Getty Images)
Foto: Getty Images/Michael Regan

Manchester -

Manchester United mengawali musim ini dengan tidak meyakinkan. Kiper legendaris MU Peter Schmeichel sulit percaya polesan Erik ten Hag masih begini-begini saja.

Manchester United memulai musim ini dengan dua kekalahan dari tiga pertandingan. Setelah menang tipis 1-0 atas Fulham di pekan pertama, 'Setan Merah' dibungkam 1-2 di markas Brighton & Hove Albion dan dipermalukan Liverpool 0-3 di Old Trafford.

Laga melawan Liverpool secara khusus mengangkat sorotan terhadap permainan MU. Rival beratnya itu sukses mengeksploitasi titik rentan dan menunjukkan ke Erik ten Hag, bahwa ia masih punya banyak pekerjaan rumah di tahun ketiganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat saya dengar Ten Hag bicara soal idenya, dia bicara soal punya rencana, ada struktur, dan ada disiplin yang perlu dimiliki. Apakah kalian melihatnya di tim? Saya tidak melihatnya, saya belum melihatnya," ujar Schmeichel kepada Premier League Productions dikutip Metro.

Satu hal lain yang disoroti Schmeichel adalah gaya main MU. Meski sudah membelanjakan banyak uang untuk mendatangkan pemain, hingga kini timnya belum punya identitas cukup jelas.

ADVERTISEMENT

Padahal membeli pemain-pemain mahal, di antaranya Antony dan Casemiro yang total bernilai lebih dari 140 juta paun, memengaruhi seluruh tim. Dan keduanya sejauh ini tak bisa disebut bersinar.

"Saya masih tak tahu gaya mainnya dan itu mungkin salah satu hal paling mengecewakan, bahwa kami sempat punya kesempatan melakukan perubahan. Dia datang, Erik, dengan reputasi sangat-sangat bagus," sambung Schmeichel.

"Dia diizinkan belanja banyak. Dia membawa Antony dan Casemiro, yang mengubah keseluruhan klub. Struktur klub berubah karena itu. Saya rasa salah satu sebab penjualan-penjualan pemain sebelumnya terjadi adalah karena mereka harus membiayai dua pemain itu."

"Jadi sejak saat itu, klub berubah. Kita sudah memainkan tiga laga, kalah dua kali dan saya tak melihat ada perbedaan. Saya hampir menangis karena itu, sebab saya ingin tim ini tampil sangat-sangat baik."

(raw/mrp)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat