UEFA mengajukan syarat kepada Girona dan Manchester City agar keduanya bisa ikut serta di Liga Champions musim depan. Saham City Football Group (CFG) di salah satu tim harus dipangkas.
Seperti diketahui, CFG selaku perusahaan induk City juga memiliki pengaruh di 12 klub lain, salah satunya Girona. Mereka memiliki saham sebanyak 47 persen di klub asal Catalan tersebut.
Jumlah itu memang tak sebanding dengan City yang 100 persen dimiliki CFG. Namun UEFA menilai perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai Sheikh Mansour itu berpotensi merusak integritas kompetisi karena pengaruh mereka di Girona juga cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan UEFA melarang keras dua klub yang dikuasai orang/entitas hukum yang sama untuk tampil di ajang yang sama. The Athletic melaporkan bahwa induk sepak bola Eropa itu mengajukan syarat demi mengatasi hal tersebut.
UEFA meminta porsi saham CFG di City atau Girona untuk musim depan dilepas hingga tersisa 30 persen, sehingga hanya satu tim saja yang berada dalam pengaruh mereka seutuhnya. Mereka juga menawarkan solusi untuk mempermudah langkah tersebut.
CFG bisa bisa mentransfer saham City atau Girona ke pihak pengelola independen yang ditunjuk UEFA, atau melepasnya ke pihak ketiga di luar sana. Batas waktu penyelesaian masalah ini adalah tanggal 3 Juni 2024.
Jika gagal, ancamannya tidak main-main, yakni salah satu harus turun ke Liga Europa. Jika sampai hal ini terjadi, kemungkinan Girona yang akan 'dikorbankan'.
Girona baru saja mencetak sejarah dengan lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya musim depan usai memastikan diri finis empat besar di Liga Spanyol musim ini. Sedangkan City merupakan juara Liga Champions musim lalu.
(adp/cas)